Pencarian masih terus dilakukan atas pesawat Malaysia Airlines yang
dinyatakan hilang kemarin. Dalam pesawat jenis Boeing 777-200 ini
terdapat 227 penumpang dan 12 awak. Di antara penumpang terdapat dua
bayi.
CEO Grup Malaysian Airlines Group (MAS), Ahmad Jauhari Yahya menyebut pesawat diterbangkan oleh pilot senior, Zaharie Ahmad Shah (53).
Pria berkebangsaan Malaysia tersebut, sudah mengabdi selama 33 tahun
di MAS sejak tahun 1981. Zahari secara total sudah memiliki sebanyak
18.365 jam terbang.
“Adapun Co-pilot dari Kapten Zaharie adalah perwira pertama Fariq
Ab.Hamid, berusia 27 tahun, berkebangsaan Malaysia, dan total memiliki
2.763 jam terbang. Fariq telah bekerja di MAS sejak tahun 2007,” kata
Ahmad Jauhari,
Pesawat berangkat lepas landas dari Kuala Lumpur pada pukul 00.41
waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada 06.30. Namun, di
tengah perjalanan, hubungan dengan menara pengawas terputus. Kabar
terakhir, pesawat diduga jatuh di wilayah udara Vietnam.
Berikut menit-menit menjelang hilangnya pesawat itu:
Sabtu (8/3)
Pukul 00.41
Malaysia Airlines (MAS) dengan nomor penerbangan MH370 tinggal landas dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA), dengan 239 orang di atasnya.
Pukul 01.30
Sinyal MH370 menghilang dari radar Departemen Penerbangan Sipil Malaysia. Pesawat juga tak memasuki wilayah udara Cina atau membuat kontak dengan menara pengawas negeri itu.
Pukul 06.40
Pesawat dijadwalkan tiba di Beijing, Cina. Kerabat penumpang yang menjemput mulai cemas.
Pukul 10.15
Pesawat dikabarkan mendarat darurat di Bandara Nanning di Cina Selatan.
Pukul 10.45
MAS mengkonfirmasi pendaratan darurat itu tak benar. MH370 masih dinyatakan hilang.
Pukul 12.00
CEO MAS, Ahmad Jauhari Yahya, menggelar konferensi pers. Ia menyatakan kontak terakhir MH370 pada 120 mil timur Kota Baru, di atas Laut Cina Selatan.
Pukul 12.50
Sinyal pesawat MH370 terdeteksi di Vietnam, namun dibantah Badan SAR Vietnam.
Pukul 13.00
Cina mengirim dua kapal SAR ke Laut Cina Selatan untuk membantu pencarian pesawat itu.
Pukul 13.10
Kedutaan Malaysia di Beijing membuka hotline untuk keluarga penumpang pesawat MH370.
Pukul 13.30
Pemerintah Vietnam mengkonfirmasi pesawat terakhir melakukan kontak di wilayah udara provinsi Ca Mau, meminta ditransfer ke pengawas lalu lintas udara di Ho Chi Minh City. Namun transfer tak pernah terjadi.
Pukul 14.00
Manifes pesawat MH370 diumumkan ke publik.
Pukul 16.20
Pemerintah Vietnam mengumumkan pesawat MH370 hilang di wilayah udara mereka.
Pukul 18.00
Vietnam, Singapura, Filipina, dan Amerika Serikat mengumumkan bergabung dengan Malaysia melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Pukul 21.00
Laporan menyatakan Departemen Penerbangan Sipil Vietnam mendeteksi dua lokasi tumpahan minyak dalam jumlah besar di dekat pesisir selatan negara itu.
Pukul 23.00
Dua orang yang namanya muncul dalam daftar manifest penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 ternyata tidak di pesawat. Namun keduanya mengaku telah melaporkan paspor mereka dicuri. Dua nama penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan seorang warga negara Austria Christian Kozel
Minggu (9/3)
Pukul 01.40
24 jam setelah sinyal hilang pesawat belum juga ditemukan.
Pukul 05.00
Muncul pernyataan dari AS tentang dugaan teror berkait dengan paspor palsu yang digunakan penumpang.
Pukul 07.00
The Star memberitakan, pemegang paspor palsu membeli tiket dari China Southern Airlines.
Meskipun Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak telah mengumumkan pesawat MH370 berakhir di sebuah tempat di Samudra Indonesia (Hindia) dan 239 penumpangnya tidak selamat, namun yang terjadi pada pesawat itu masih misterius.
Sejumlah analisis menduga penyebabnya adalah masalah teknis, meskipun pembajakan tak bisa dikesampingkan. Masalah teknis itu berupa anjloknya tekanan udara di dalam kabin hingga kebakaran di kokpit pesawat.
Dugaan terjadinya dekompresi adalah yang paling kuat, terkait dengan temuan di kulit punggung pesawat, di dekat antena penerima satelit komunikasi, yang ditemukan pada tipe pesawat ini oleh otoritas penerbangan amerika (FAA), September tahun lalu. Korosi itu bisa mengakibatkan badan pesawat berlubang dan mengalami dekompresi. Ada pula petunjuk lain yang berkaitan dengan adanya dekompresi.
Setelah menghilang dari radar, MH370 diketahui berbelok ke arah barat dari tujuan awal dan turun dari ketinggian 35 ribu kaki (10,6 km) ke 12 ribu kaki (3,65 km). Mary Schiavo, mantan inspektur jenderal untuk Departemen transportasi AS, mengatakan turunnya ketinggian mungkin karena dekompresi cepat, kebakaran, atau ledakan.
Tidak jelas apa yang selanjutnya terjadi, sehingga pesawat malah menuju Kutub Selatan. Namun, dalam kasus dekompresi pada pesawat Helios Airways sebelumnya, pilot dan kopilot pingsan dan pesawat Boeing 737 yang menyangkut 121 orang itu terbang dengan kemudi otomatis hingga bahan bakar habis.
Ketua Tim Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Mardjono Siswosuwarno membenarkan kemungkinan itu. Namun ia menekankan banyak spekulasi dan fantasi dalam tragedi MH370. "Lebih baik kita menunggu kotak hitamnya ditemukan" katanya. Dalam keterangannya, Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengungkapkan, sejak raib dari radar sipil, MH370 masih sempat "berkomunikasi" -mengirim sinyal- ke satelit Inmarsat sebanyak 6 kali. "Ini konsisten dengan daya tahan maksimum pesawat" katanya.