PT Angkasa Pura II (AP II) akan mengoperasikan konsep bandara terbaru
di Indonesia dan dunia. Bandara yang dilengkapi dengan kebun binatang
(Zoo Airport) akan dikembangkan oleh AP II di Bandara Sultan Thaha
Syaifuddin (DJB), Jambi.
Direktur Teknik dan Kebandarudaraan AP II, Salahuddin Rafi mengatakan, di kota Jambiterdapat satu kebun binatang yang tidak begitu ramai dikunjungi oleh turis wisatawan maupun domestik. Dan jarak kebun binatang ke bandara cukup dekat.
UNTUK
meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa penerbangan, Bandara Sultan
Thaha Jambi siapkan kapasitas dua juta penumpang per tahun dengan
pembukaan terminal barunya.
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU"Kenapa nggak dijadikan satu. Selain ngantar pengunjung itu juga bisa untuk wisata," tambahnya.
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU"Kenapa nggak dijadikan satu. Selain ngantar pengunjung itu juga bisa untuk wisata," tambahnya.
Dikatakan Rafi, pemerintah daerah telah menghubungi pengelola Taman Safari Indonesia untuk juga mengelola kebun binatang di Bandara Jambi. Diperkirakan pada tahun 2015, Indonesia akan memiliki bandara berkonsep kebun binatang pertama di dunia. "Ini pertama di dunia," katanya. Selain kebun binatang, di bandara Jambi yang kini telah beroperasi ini pun akan terintegrasi dengan kawasan bisnis, rumah-rumah adat tua yang nantinya bisa jadikan kawasan wisata.
Pengembangan yang tengah dilakukan oleh AP II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Memorandum Of Understanding (MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama AP II, Tri S. Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi, Syahrassadin. Rencananya bandara ini nantinya disiapkan berkapasitas 2 juta penumpang per tahun dengan pembukaan terminal barunya.
Direktur Utama AP II mengatakan bahwa, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan ThahaSyaifuddin yang saat ini berkapasitas 400 ribu penumpang per tahunnya.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam bandara ini seluas 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep Zoo Airport. Sementara itu, Echo Airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada" Kata Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing. "Nantinya terminal baru ini akan memiliki kapasitas 2 juta ppenumpang per tahun, Karena di 2012 saja sudah mencapai 1,1 juta penumpang" ujar Dorma.
UNTUK
meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa penerbangan, Bandara Sultan
Thaha Jambi siapkan kapasitas dua juta penumpang per tahun dengan
pembukaan terminal barunya.
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU
UNTUK
meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa penerbangan, Bandara Sultan
Thaha Jambi siapkan kapasitas dua juta penumpang per tahun dengan
pembukaan terminal barunya.
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU
Pengembangan yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II ini menggandeng Pemerintah Provinsi Jambi. Hal tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi yang telah ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Direktur Utama PT AP II Tri S. Sunoko mengatakan, melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha yang saat ini berkapasitas 400.000 penumpang per tahunnya.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara ini dan akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi," kata Tri dalam keterangan tertulis resminya, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Menurut Tri, rencana kerja sama AP II dan Pemprov Jambi diantaranya pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare yang di antaranya akan difungsikan untuk lahan parkir dan fasilitas lainnya guna mendukung operasional bandara.
Selain itu, lanjut Tri, kedua pihak juga akan bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah ke konsep eco Airport dan zoo Airport. Hal itu mengingat posisi bandara dan kebon binatang Jambi sangat berdekatan.
"Kami memiliki program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 yang nantinya akan menjadi kawasan wisata terpadu. Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport. Sementara itu, eco airport sudah menjadi tuntutan bagi bandara-bandara yang ada," tutur Tri.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu menambahkan, pembangunan terminal sudah selesai dan saat ini tengah dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional sekaligus finishing.
"Dengan terminal baru ini Bandara Sultan Thaha akan memiliki kapasitas 1,5 juta hingga dua juta penumpang per tahun. Jumlah penumpang di 2012 sudah mencapai 1,1 juta penumpang," ujar Dorma.
Saat ini sebanyak empat maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha, yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. - See more at: http://ekonomi-bisnis.pelitaonline.com/news/2013/10/30/bandara-sultan-thaha-jambi-gabung-dengan-kebun-binatang#.Uxqdqs44uIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar