Pages

Ads 468x60px

Jumat, 02 Mei 2014

Mengenal Boeing 777-200, Pesawat Yang Disukai Aviasi dan Penumpang

Kejadian Boeing 777-2H6ER milik Malaysia Airlines, sontak mengejutkan dunia. Bagaimana tidak, armada ini adalah salah satu jet yang memiliki track record bagus. Sejak penerbangan perdananya pada 12 Juni 1994, tercatat pesawat ini baru sekali mengalami kecelakaan fatal pada 6 Juli 2013 milik Asiana Airlines mendarat di San Francisco International Airport.

Merujuk pada informasi armada Malaysia Airlines, diketahui bahwa maskapai ini memiliki 15 Boeing 777-200ER (Extended Range). Pesawat menggunakan mesin Rolls Royce Trent 892. Pesawat dipesan pada 8 Januari 1996 dan diserahkan pertama kalinya pada 23 April 1997.

Sebagaimana pemaparan pabrik­an asal Seatle, Amerika, keluarga 777 adalah model Boeing pertama yang dilengkapi dengan Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS) sebagai perlengkapan standar, menampilkan medan yang berpotensi memberikan peringatan yang terdengar sampai satu menit sebelum terrain conflict, dibandingkan dengan 10 sampai 15 detik pada  sistem sebelumnya. Ini menggabungkan peta digital terrain proprietary, yang terus-menerus membandingkan data posisi pesawat dari sistem navigasi.
Pesawat jenis ini pertama kali diluncurkan oleh Boeing Commercial Airplanes pada Juni 1995 dengan launch customer-nya adalah United Airlines. Sejak memasuki layanan, pesawat  ini menawarkan cakupan pasar yang luas. Pesawat ini diklaim memiliki  seat-mile cost yang lebih baik ketimbang Airbus 330 dan MD-11. Selain itu seri ini dibuat dengan mengadopsi kokpit digital (glass cockpit), serta memiliki interior fleksibel agar mudah direkonfigurasi.

Informasi penerbangan, navigasi dan mesin ditampilkan dalam enam layar LCD berukuran besar. Dibandingkan layar konvensional CRT (Cathode Ray Tube), layar kokpit ini tampil lebih ringkas. Tebalnya hanya setengah layar CRT sehingga lebih ringan dan menghemat ruang panel pada kokpit. Bahkan beberapa pilot yang pernah mengoperasikan pesawat ini memberikan acungan jempol pada tampilan layar LCD yang masih terlihat jelas meski terkena cahaya matahari secara langsung.
 
Interior Boeing 777-200 merupakan salah satu kabin penumpang terlapang yang pernah dikembangkan. Pada 1992, pesawat ini pertama kali mendapat penghargaan Industrial Design Excellence Award dari Industrial Designers Society of America. Salah satu kelebihan kabin berjuluk “Boeing Signature Interior” ini mampu memberikan operator keleluasaan dalam penataan interior kabin. Misalnya, kompartemen overheadbin-nya (bagasi kabin) dapat dihilangkan secara cepat tanpa harus menganggu panel-panel pada langit-langit kabin.

Lebih dari itu, manajemen kabin Boeing 777-200 sudah menggunakan sistem canggih yang terkomputerisasi (computerized), sehingga memungkin­kan penumpang menikmati berbagai hiburan top, seperti digital sound system yang setara dengan home stereo atau compact disc players paling canggih sekalipun.

Menurut Boeing, seri 777-200 menggunakan logam alumunium alloy se­bagai bahan baku pembuatan struktur  pesawat  (airframe  structure). Logam alumunium alloy ini secara signifikan mampu mengurangi bobot pesawat. Keunggulan logam ini, selain hemat biaya juga memiliki fatigue life yang panjang, sangat kuat, dan tahan korosi. Sebagai contoh, penggunaan alumunium alloy jenis 7075-T6 extrusions ini bisa ditemukan pada komponen upper wing skin dan stringers.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text