Kejadian Boeing 777-2H6ER milik Malaysia Airlines, sontak
mengejutkan dunia. Bagaimana tidak, armada ini adalah salah satu jet
yang memiliki track record bagus. Sejak penerbangan perdananya pada 12
Juni 1994, tercatat pesawat ini baru sekali mengalami kecelakaan fatal
pada 6 Juli 2013 milik Asiana Airlines mendarat di San Francisco
International Airport.
Merujuk pada informasi armada Malaysia Airlines, diketahui bahwa maskapai ini memiliki 15 Boeing 777-200ER (Extended Range). Pesawat menggunakan mesin Rolls Royce Trent 892. Pesawat dipesan pada 8 Januari 1996 dan diserahkan pertama kalinya pada 23 April 1997.
Sebagaimana pemaparan pabrikan asal Seatle,
Amerika, keluarga 777 adalah model Boeing pertama yang dilengkapi dengan
Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS) sebagai perlengkapan
standar, menampilkan medan yang berpotensi memberikan peringatan yang
terdengar sampai satu menit sebelum terrain conflict, dibandingkan
dengan 10 sampai 15 detik pada sistem sebelumnya. Ini menggabungkan
peta digital terrain proprietary, yang terus-menerus membandingkan data
posisi pesawat dari sistem navigasi.
Pesawat jenis ini pertama kali diluncurkan oleh
Boeing Commercial Airplanes pada Juni 1995 dengan launch customer-nya
adalah United Airlines. Sejak memasuki layanan, pesawat ini menawarkan
cakupan pasar yang luas. Pesawat ini diklaim memiliki seat-mile cost yang
lebih baik ketimbang Airbus 330 dan MD-11. Selain itu seri ini dibuat
dengan mengadopsi kokpit digital (glass cockpit), serta memiliki
interior fleksibel agar mudah direkonfigurasi.
Informasi penerbangan, navigasi dan mesin ditampilkan dalam enam layar LCD berukuran besar. Dibandingkan layar konvensional CRT (Cathode Ray Tube), layar kokpit ini tampil lebih ringkas. Tebalnya hanya setengah layar CRT sehingga lebih ringan dan menghemat ruang panel pada kokpit. Bahkan beberapa pilot yang pernah mengoperasikan pesawat ini memberikan acungan jempol pada tampilan layar LCD yang masih terlihat jelas meski terkena cahaya matahari secara langsung.
Interior Boeing 777-200 merupakan salah satu kabin
penumpang terlapang yang pernah dikembangkan. Pada 1992, pesawat ini
pertama kali mendapat penghargaan Industrial Design Excellence Award
dari Industrial Designers Society of America. Salah satu kelebihan kabin berjuluk “Boeing
Signature Interior” ini mampu memberikan operator keleluasaan dalam
penataan interior kabin. Misalnya, kompartemen overheadbin-nya (bagasi
kabin) dapat dihilangkan secara cepat tanpa harus menganggu panel-panel
pada langit-langit kabin.
Lebih dari itu, manajemen kabin Boeing 777-200 sudah menggunakan sistem canggih yang terkomputerisasi (computerized), sehingga memungkinkan penumpang menikmati berbagai hiburan top, seperti digital sound system yang setara dengan home stereo atau compact disc players paling canggih sekalipun.
Menurut Boeing, seri 777-200 menggunakan logam
alumunium alloy sebagai bahan baku pembuatan struktur pesawat
(airframe structure). Logam alumunium alloy ini secara signifikan
mampu mengurangi bobot pesawat. Keunggulan logam ini, selain hemat biaya
juga memiliki fatigue life yang panjang, sangat kuat, dan tahan korosi.
Sebagai contoh, penggunaan alumunium alloy jenis 7075-T6 extrusions ini
bisa ditemukan pada komponen upper wing skin dan stringers.